Posted in Catatan Naylaa, Ramadhan di Taiwan

Awkward Feeling Menyambut Ramadhan


Ramadhan, ramadhan, and Syawal.. Rasanya di kepala berputar-putar beberapa nasyid tentang Ramadhan.

Tahun lalu merasakan ramadhan di kota pahlawan. Bersama teman-teman kamar sahur bareng, hunting buka di masjid (sambil me-list menu di segala masjid #khasMahasiswa), tarawih dan i’tikaf bareng, ndak sengaja kekunci sehingga ndak bisa masuk kamar kos an, hingga silaturahim bareng.

Dan ketika itu juga masih bisa merasakan ramadhan bersama ibuk. masih sempat bikin kue bareng, jadi tukang icip dan tenaga nguyel adonan, mengantar pesanan, silaturahim ke tetangga, sampai pada momen lucu ketika mendadak saya dalam hitungan 5 menit bisa berubah dari kondisi sehat menjadi sakit dan sakitnya pun langsung serem, typus :D..

Masih teringat pula momen ngaji bareng ibuk, halal bihalal seluruh RT dan RW, silaturahim ke saudara-saudara sekitar dengan berbekal motor, serta dating berdua kuliner bareng ibuk dan nia yang baru pulang dari jakarta. Hihihi.

Dan sekarang saya merindukan momen itu sekali. H-1 ramadhan. terpikir berulang kali untuk pulang menemani ibuk, tapi kondisi tidak memungkinkan. Memikirkan siapa yang kira-kira menemani ibuk di rumah #hiks. Tapi kemudian saya tersadar. Ada Allaah. saya titipkan beliau padaMU ya Allaah. jaga ia ya Allaah. Jaga mereka yang saya sayangi ya Allaah.

H-1 di negara orang, dengan waktu puasa yang lebih lama, kondisi musim panas, dan  masjid yang jauh. Tapi semoga mendekatkan hati muslim-muslim di seluruh Taiwan.

Allaahumma baariklanaa fii Rojaba wa sya’banaa wa ballighnaa romadhona. Semoga ramadhan ini menjadi momen penuh cinta pada Robbi ~

1045087_682174105156142_1846309026_n

Author:

.: Even though there is no one understand, you still have Allaah. You still have places for sujood :.

Leave a comment