Posted in Catatan Naylaa, Road to Taipei

Step by step to go to Taiwan


Kali ini saya menulis tentang perjalanan sebelum meng-apply sekolah ke Taiwan. Sekaligus menjawab permintaan beberapa teman untuk menshare informasi. Beberapa saya sadur dari jawaban saya untuk majalah vivat. Semoga bermanfaat ^^

1. Proses perjalanan untuk kuliah di Taiwan

Sebenarnya perkuliahan ke taiwan ini sebenarnya di luar rencana sekali. Awalnya, nila sudah tergabung dalam program fastrack, dan pihak ITS sudah merencanakan untuk kuliah S3 di jerman selepas lulus S2 di ITS. Ketika di akhir semester 2, nila tiba-tiba ingin kuliah double degree untuk merasakan dulu seperti apa sih budaya riset, culture, dan masyarakat di luar negeri, supaya nantinya tidak kaget ketika berkuliah di jerman. Dan alhamdulillaah, waktu itu tiba-tiba ada email dari teman yang mengatakan bahwa beberapa profesor dari jurusan Industrial Management NTUST datang ke jurusan. Akhirnya, nila cari-cari biodata profesor tersebut, bertanya-tanya tentang perkuliahan disana ke beberapa dosen yang pernah kuliah disana, dan mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan (cv, toefl, dsb).

Nah, ternyata selepas dua profesor tersebut mempresentasikan tentang universitasnya (kebetulan yang datang waktu itu dari NTUST dan Tsing Hua University), langsung diadakan sesi wawancara. Dan qadarullaah wawancara berjalan lancar, profesor welcome, beliau pun memberikan LoA kepada saya untuk masuk ke NTUST. Padahal kalau nila flashback Lima menit sebelum masuk ruangan wawancara, nila sempat berkeinginan untuk mundur karena mendadak tidak pede, hehe. Saya memegang hape dan menelepon salah seorang teman saya untuk meminta nasehat. Dan bersyukurnya saya meminta nasihat pada orang yang tepat. ā€œTugas kita adalah melakukan yang TERBAIK. Bukan berorientasi kepada hasil. Urusan hasil serahkan pada Allaahā€. Akhirnya dengan mengucap bismillaah saya jadi masuk untuk wawancara singkat. Hehe.

Selepas dapat LoA, saya masih harus mengurus berkas-berkas yang dibutuhkan untuk apply ke universitasnya dan scholarship. Sempat bingung sekali karena jeda waktu wawancara dan dateline hanya kurang 2 minggu sedang banyak berkas yang belum selesai di urus. Tapi alhamdulillaah, dengan bekal doa orangtua, sholawat, dan lobbying semua bisa selesai tepat waktu ^^.

Tips untuk teman2 ITS yang mendaftar, biasanya teman2 akan diminta untuk membuat ijasah dalam bahasa inggris dan dilegalisir. Untuk ijasah dalam bahasa inggris teman2 bisa masuk langsung ke dalam ruangan tempat biasa mencetak FRS. Kemudian, teman2 keluarkan jurus lobbying. Alhasil bisa seperti saya, berkas yang harusnya dicetak dalam dua minggu bisa 3 hari ^^v. Adapun untuk legalisir ada di TU Fakultas masing2. Dan ketika itu saya pakai jurus lobbying lagi sih. Jadinya yang 3 hari bisa dalam setengah hingga 1 jam hehe.

Oya, berikut adalah link yang perlu teman2 isi untuk mendaftar online. http://www.admission.ntust.edu.tw/files/11-1004-1157.php. Setelah mengisi disana, nanti teman2 diminta untuk memprint form pendaftaran dan menyertakan di berkas yang dikirim ke Taiwan. Biasanya, kampus akan meminta untuk dikirim via FEDEX untuk keamanan data. Biaya pengiriman per kilo sekitar 340.000. Kalau saya menyarankan, lebih baik teman2 jadikan satu berkas yang dikirim untuk menghemat ongkos.

2. Suka duka yang ditemui hingga akhirnya bisa kuliah di taiwan
Sempat ada lumayan banyak kendala dalam pengurusan berkas keberangkatan. Salah satunya adalah visa yang belum jadi sedang waktu keberangkatan sudah dekat. Karena memang selama beberapa minggu di jakarta tempat mengurus visa memang sedang terkena musibah. Mulai dari jakarta yang kebanjiran, sampai salah satu bagian di gedung kantor dagang Taiwan tempat mengurus visa yang kebakaran. Sempat was was berangkat tidaknya. Tapi berbekal positif thinking dan bismillaah, alhamdulillaah jadi deh berangkat.

Dari segi keuangan juga sempat menjadi penghambat. Maklum, saya ndak pernah bilang ke ibu butuh uang berapa habis berapa dan sebagainya. Kalau ditanya saya bilang beres dan sebagainya. Sempat bingung juga kok pede banget ya saya bilang gini? Yah, saya cukup malu untuk meminta uang kepada orangtua karena sudah mahasiswa kok masih minta uang apalagi sudah s2. Alhamdulillaah, uang hasil proyek saya turun. Dan wa syukurillaah, ada beberapa dana dari teman2 bem dan uang karya tulis. Jadi, dana alhamdulillaah tidak menjadi penghalang.

3. Apa yang harus dilakukan ketika berada di kampus?
Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan ketika sudah masuk ke kampus adalah teman2 harus segera mencari professor. Jika teman2 masuk lewat jalur wawancara, boleh teman2 ā€˜melamarā€™ menjadi anak bimbingan dari professor yang mewancarai kita. Atau teman2 bisa memilih professor lain.

Professor disini tidak boleh teman2 sampai salah pilih ya, apalagi sampai salah masuk lab. Karena tidak pernah dalam sejarah ada kasus pindah lab apalagi anak international. Kenapa harus sangat dipertimbangkan? Karena professorlah yang akan membimbing kita selama perkuliahan, memberi pertimbangan dan membantu mengerjakan riset, dan memberi pertimbangan perkuliahan atau aktivitas apa yang harus kita ambil.

Nah ada beberapa pertimbangan untuk memilih professor:

1) Lihat link professor di website masing2 jurusan. Kalau untuk jurusan Industrial Management, teman2 bisa buka di http://www.im.ntust.edu.tw/files/11-1035-2702.php.
2) Lihat bidang riset masing2 profesor, dan baca list paper beliau yang terbaru
3) Cari tahu projek yang sedang diambil beliau
4) Cari tahu beliau sekarang sedang menjabat atau sedang sibuk apa. Karena itu akan sangat mempengaruhi seberapa banyak beliau bisa membantu dalam riset kita. Ada yang kemudian menyarankan meng-apply 2 profesor dan sebagainya.
5) Cari tahu teman atau kakak kelas yang pernah masuk di lab profesor tersebut. Hal ini akan memudahkan dalam membantu mengetahui karakter profesor, riset yang sedang ada di lab itu, kuota lab, dan behaviour di lab tersebut.

Beberapa lainnya nila share pasca tugas selesai ya.. See you next time šŸ˜€

Author:

.: Even though there is no one understand, you still have Allaah. You still have places for sujood :.

4 thoughts on “Step by step to go to Taiwan

Leave a comment